ALIRAN SASTRA
Kata
mazhab atau aliran berasal dari kata stroming
(bahasa Belanda), mulai muncul di Indonesia pada zaman Pujangga Baru. Kata itu
bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, dan ditimbulkan
karena menentang paham-paham lama (Hadimadja, 1972:9). Dalam bahasa Inggris
terdapat dua kata yang maknanya sangat berkaitan dengan aliran, yaitu periods, age,
school, generation dan movements.
Aliran
sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik,
dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain,
aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang dan objek yang
dikemukakan dalam karangannya.
Pada
prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu idealisme dan materialisme.
1. Idealisme;
Idealisme
adalah aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut oleh
penulisnya. Menurut aliran ini, segala sesuatu yang terlihat di alam ini
hanyalah merupakan bayangan dari bayangan abadi yang tidak terduga oleh pikiran
manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi menjadi (a) romantisisme, (b) simbolik,
(c) mistisisme, dan (d) surealisme.
Romantisisme
adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi
asli, tetapi telah bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini
dicirikan oleh minat pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan
alam, perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam
pikiran, tindakan, serta pengungkapan pikiran. Pengikut aliran ini menganggap
imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta. Aliran ini
kadang-kadang berpadu dengan aliran idealisme dan realisme sehingga timbul
aliran romantik idealisme, dan romantik realisme. Romantik idealisme adalah aliran kesusastraan yang mengutamakan
perasaan yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita. Hasil sastra
Angkatan Pujangga Baru umumnya termasuk aliran ini. Sementara romantik realisme mengutamakan perasaan
yang bertolak dari kenyataan (contoh: puisi-puisi Chairil Anwar dan Asrul
Sani).
Simbolik adalah
aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme dan naturalisme. Pengarang
berupaya menampilkan pengalaman batin secara simbolik. Dunia yang secara
indrawi dapat kita cerap, menunjukkan
suatu dunia rohani yang tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini
selalu menggunakan simbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku
dalam cerita. Contoh karya sastra yang beraliran ini misalnya Tinjaulah Dunia Sana, Dengarlah Keluhan
Pohon Mangga karya Maria Amin dan Kisah
Negara Kambing karya Alex Leo.
Mistisisme
adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan manusia dengan
Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan kekaguman si penulis terhadap
keagungan Sang Maha Pencipta. Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah
sebagaian besar karya Amir Hamzah, Bahrum Rangkuti, dan J.E. Tatengkeng.
Surealisme
adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan secara
serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah dipahami karena gaya
pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang terasa agak kacau. Contoh karya
sastra aliran ini misalnya Radio
Masyarakat karya Rosihan Anwar, Merahnya
Merah karya Iwan Simatupang, dan Tumbang
karya Trisno Sumardjo
2. Materialisme;
Materialisme
berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan dapat diselidiki
dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat dibedakan atas realisme dan naturalisme.
Realisme
adalah aliran karya sastra yang berusaha menggambarkan/memaparkan/menceritakan
sesuatu sebagaimana kenyataannya. Aliran ini umumnya lebih objektif memandang
segala sesuatu (tanpa mengikutsertakan perasaan). Sebagaimana kita tahu, Plato
dalam teori mimetiknya pernah menyatakan bahwa sastra adalah tiruan
kenyataan/realitas. Berangkat dari inilah kemudian berkembang aliran-aliran,
seperti: naturalisme dan determinisme. Realisme sosialis adalah
aliran karya sastra secara realis yang digunakan pengarang untuk mencapai
cita-cita perjuangan sosialis.
Naturalisme adalah
aliran karya sastra yang ingin menggambarkan realitas secara jujur bahkan
cenderung berlebihan dan terkesan jorok. Aliran ini berkembang dari realisme.
Ada tiga paham yang berkembang dari aliran realisme (1) saintisme (hanya sains
yang dapat menghasilkan pengetahuan yang benar), (2) positivisme (menolak
metafisika, hanya pancaindra kita berpijak pada kenyataan), dan (3)
determinisme (segala sesuatu sudah ditentukan oleh sebab musabab tertentu).
Impresionisme adalah salah satu aliran naturalism. Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya. Beberapa pengarang Pujangga Baru memperlihatkan impresionisme dalam beberapa karyanya.
Impresionisme adalah salah satu aliran naturalism. Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya. Beberapa pengarang Pujangga Baru memperlihatkan impresionisme dalam beberapa karyanya.